Spiderman Parepare a.k.a Rudi Hartono Bimbing Santri MAS Rahmatul Asri dalam Jurnalistik dan Fotografi
Program Bimbingan Santri Aktif (BISA) kembali menghadirkan pemateri profesional untuk memperkaya keterampilan santri Madrasah Aliyah Rahmatul Asri. Pada 17 November 2025, kegiatan pelatihan bertajuk Bimbingan Jurnalistik & Fotografi ini menghadirkan Rudi Hartono, seorang jurnalis sekaligus konten kreator yang telah berpengalaman di dunia media.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 07.30 WITA ini diawali dengan sesi pengenalan dasar jurnalistik—mulai dari prinsip 5W+1H, teknik penulisan berita, hingga etika peliputan. Pemateri memaparkan bagaimana seorang jurnalis harus mampu mengolah informasi, mengonfirmasi data, dan menyajikan berita secara padat, jelas, serta bertanggung jawab. Penjelasan disampaikan dengan gaya yang komunikatif, sehingga mudah dipahami para peserta.
Setelah itu, materi beralih pada teknik dasar fotografi. Santri diperkenalkan pada komposisi foto, penggunaan cahaya, sudut pengambilan gambar, serta prinsip visual yang baik dalam dokumentasi kegiatan. Pemateri memberikan banyak contoh foto jurnalistik yang kuat secara pesan, sehingga santri dapat langsung memahami perbedaan antara foto informatif dan foto yang memiliki nilai cerita.
Tidak berhenti pada teori, kegiatan ini ditutup dengan sesi praktik langsung membuat video reportase. Para santri dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diberi tugas membuat liputan singkat mengenai lingkungan madrasah. Mereka belajar membuat naskah, membagi peran sebagai reporter, kameramen, hingga editor sederhana menggunakan perangkat yang dimiliki.
Sesi praktik ini menjadi momen yang paling diminati. Suasana tampak hidup ketika santri mulai mencoba tampil sebagai reporter, melakukan wawancara singkat, dan mengambil gambar sesuai arahan pemateri. Pembimbing memberikan koreksi langsung pada teknik pengucapan, gesture reporter, hingga stabilitas pengambilan gambar.
Pemateri, Rudi Hartono, menyampaikan apresiasinya atas semangat santri, “Anak-anak di sini memiliki bakat yang besar. Mereka cepat memahami materi dan berani mencoba. Ini adalah modal penting untuk menjadi generasi yang melek media dan mampu berkarya dengan etis,” ujar mantan penyiar Radio Rama itu.
Para peserta pun memberikan kesan positif. Banyak yang merasa pelatihan ini membuka wawasan baru dan membantu mereka memahami bagaimana sebuah berita diproduksi.
Secara keseluruhan, pelatihan Bimbingan Jurnalistik & Fotografi ini berhasil menciptakan suasana belajar yang interaktif, menarik, dan penuh pengalaman praktis. Kegiatan ini diharapkan mampu membentuk santri yang kreatif, kritis, serta mampu berkontribusi dalam dunia literasi media di masa mendatang.
